Britakan.com - Sekitar 400 masyarakat Jepang yang jomblo diminta untuk berkumpul di kota Nagakute, untuk menghadiri acara perjodohan.
Acara ini dilakukan untuk mencegah terjadinya resesi seks yang mungkin akan terjadi di masa datang.
Untuk mencegah resesi seks tersebut, pemerintah Prefektur Aichi menggelar acara tersebut untuk rakyatnya.
Baca Juga: Chuaks... Chuaks... Apaan Sih Artinya?
Dilansir dari laman Mainichi, sejak tahun fiskal 2011 pemerintah Jepang telah mengelola situs bagi orang-orang yang ingin menikah dapat menemukan sejumlah informasi dari situs tersebut.
Sejak pandemi, penggunaan portal semakin menurun sehingga angka pernikahan juga mengalami penurunan.
Lebih lanjut, pemerintah Jepang mengadakan survei lajang.
Dalam survei tersebut ditemukan sebesar 80 % responden ingin menikah suatu hari nanti.
Sisa responden ingin tetap melajang, sebab belum menemukan pasangan yang tepat.
Acara perjodohan di Jepang tersebut dilakukan secara gratis.
Baca Juga: Utamakan Jamkesmas, Pemkab Sumenep Rebut Penghargaan UHC 2023
Mayoritas masyarakat yang mengikuti acara tersebut berasal dari pelajar dan pekerja yang berusia sekitar 20-30 tahun.
Peserta jomblo nantinya akan diberikan video tentang tata krama yang bermanfaat sebelum dibagi menjadi kelompok kecil dan menemukan belahan jiwanya.
Jumlah anggaran yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara tersebut juga lumayan besar, yakni sekitar 1,1 miliar.
Artikel Terkait
Ritual Adat Unik Menjelang Pernikahan di Indonesia
All New Toyota Agya Ditargetkan Laku 3000 Unit Per Bulan
Momen Fujianti Utami Cium Tangan Ahmad Dhani Viral di TitKok, Nitizen : Giliran EL Salim Sama Opa Faisal
Gerakan Turun Tangan Konsisten Dampingi Anak-anak Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Jokowi Berkomitmen Gantikan PNS dengan Robot AI