Britakan - Kemunculan penyakit paru-paru biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk asap rokok. Sebab, produk tembakau tersebut mengandung ribuan zat kimia berbahaya penyebab racun di paru-paru.
Faktor lingkungan lain yang terkait dengan penyakit paru-paru adalah polusi udara dan bahan kimia, seperti uranium, berilium, vinil klorida, dan arsenik. Beberapa jenis penyakit paru-paru juga disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Supaya tidak terkena penyakit paru-paru tentunya masyarakat bisa mencegah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Caranya adalah menjaga pola makan sehat dan bernutrisi, rutin melakukan senam pernapasan, berolahraga, dan memakai masker setiap keluar rumah.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Infeksi Paru-paru Serta Penyebab dan Gejala Hingga Cara Mencegah
Apalagi, tak ada salahnya masyarakat mengonsumsi makanan pembersih untuk memperkuat kesehatan paru-paru, terutama bagi perokok tidak ada salahnya untuk berhenti merokok.
Paru-paru merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam menjalankan sistem respirasi (pernapasan). Saat udara mencapai paru-paru, akan terjadi pertukaran antara oksigen dari luar tubuh dengan karbon dioksida dari dalam darah. Jika paru-paru mengalami gangguan, maka proses ini pun akan ikut terganggu.
Berbagai Jenis Penyakit Paru-Paru dan Gejalanya
Baca Juga: Khasiat Jahe Merah Untuk Kesehatan Tubuh
Berikut ini beberapa jenis penyakit yang dapat menyerang paru-paru dan gejalanya:
- Radang paru-paru
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan kantung-kantung udara di dalam paru menjadi meradang dan membengkak.
Pneumonia sering kali disebut dengan paru-paru basah, sebab pada kondisi ini, paru-paru bisa dipenuhi oleh cairan atau nanah.
Baca Juga: Segudang Manfaat Daun Patikan Kebo, Bantu Atasi Pernapasan
Penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penularan infeksi ini terjadi melalui udara yang terkontaminasi kuman dari penderita yang bersin atau batuk.
Sebagian orang pulih dalam beberapa minggu dengan antibiotik dan antivirus, namun terkadang kondisinya tetap ada atau malah mengancam nyawa. Bila sudah kronis, gejalanya dapat berupa: