Britakan – Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang - Jawa Tengah merupakan destinasi wisata yang sayang jika dilewatkan untuk melihatnya ketika berkunjung ke daerah tersebut.
Sejarah singkat Candi Borobudur berkaitan dengan masuknya agama Buddha di Indonesia seperti dikutip dari e-Modul Mengenal Arsitektur Tradisional Indonesia karya Arifin Suryo Nugroho.
Candi Borobudur dibangun oleh para penganut Buddha Mahayana pada masa kejayaan Dinasti Syailendra. Borobudur pertama kali dibangun atas inisiatif Raja Samaratungga sekitar tahun 824 Masehi.
Baca Juga: Cici-ciri Skincare Tidak Cocok di Kulit Wajah Serta Cara Mengatasinya
Candi Borobudur selesai dibangun menjelang tahun 900 Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani, putri Raja Samaratungga. Arsitek yang berjasa dalam merancang candi tersebut ialah Gunadharma.
Kabarnya, kemegahan Borobudur sempat sirna berabad-abad terkubur tanah dan debu vulkanik yang diperkirakan efek erupsi Gunung Merapi. Seperti dilansir CNNIndonesia
Namun, candi tersebut berhasil direstorasi kembali oleh pemerintahan Thomas Stamford Raffles saat menjabat Gubernur Jenderal di Pulau Jawa tahun 1911.
Baca Juga: Manfaat Jambu Air Untuk Ibu Hamil, Simak Ya?
Kala itu Raffles meminta bantuan Insinyur Belanda Christian Cornelius untuk memeriksa kondisi bangunan Candi Borobudur yang terkubur dan membenahinya.
Candi Borobudur dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1991 karena beragam alasan di antaranya merupakan kompleks candi terbesar di Indonesia.
Pengaruh Bangunan Candi Borobudur
Candi Borobudur dipengaruhi oleh seni bangunan Indonesia yaitu punden berundak.
Baca Juga: Tujuh Jenis Penyakit Paru-paru dan Gejalanya
Artinya, bangunan yang tersusun bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang penganut animisme dan dinamisme.
Di era Megalitikum, pundek berundak selalu bertingkat tiga dengan makna masing-masing.