Britakan.com - Akhir pekan lalu, Jumat (17/3), penguatan terjadi pada kurs Rupiah di pasar spot 0,29% ke level Rp 15.345 per Dollar Amerika Serikat (AS).
Dalam sepekan Rupiah menguat 0,68% terhadap Dollar Amerika Serikat.
Penguatan Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat diprediksi akan kembali terjadi pada hari ini, Senin (20/3).
Baca Juga: Kuota INternet Telkomsel Paling Memuaskan?
Sementara itu, di pasar Jisdor BI Jumat lalu Rupiah mengalami penguatan 0,35% ke Rp 15.364 per Dollar Amerika Serikat pada hari ini.
Kurs Rupiah Jisdor menguat 0,67% dalam sepekan lalu.
Lukman Leong, Chief Analist DCFX Futures mengatakan, Rupiah pada Senin (20/3) berpotensi menguat apabila The Fed bersikap dovish dalam pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC) pada Rabu (22/3), sesuai dengan perkiraan pasar.
"Sentimen utama masih dari eksternal seputar krisis perbankan. Sementara, dari dalam negeri masih absen berita dan data ekonomi utama," ujarnya, Jumat (17/3).
Baca Juga: Preman Pensiun Season 8 Akan Temani Waktu Sahur Selama Ramadhan
Sementara itu, Nanang Wahyudin, Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, mengatakan, Rupiah masih akan bergerak menguat meskipun The Fed nanti memutuskan untuk menaikkan suku bunga.
"Hampir dipastikan The Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 5,00%," ujarnya, Jumat (17/3).
Nanang mengatakan, kenaikan itu dapat memberi pandangan ke investor bahwa langkah agresif masih dilakukan The Fed untuk meredam laju inflasi AS, yang kini masih tinggi di 6% secara tahunan.
"Minimnya katalis dari dalam negeri, pasar akan melihat bagaimana investor atau arus modal yang keluar masuk di Indonesia seiring keputusan The Fed tersebut," katanya.
Artikel Terkait
Fakta dan Sejarah Menarik Seputar QR Code
Modus Scam Tiket Arctic Monkeys, Ray Viera Laxmana Diduga Kecanduan Judi Slot
Ternyata Ini Alasan Rumah Baru Fujianti Utami Belum Ditempati
Ria Ricis Bahagia Bisa Gelar Tedak Siten Moana, Bukan Sekedar Tradisi
Begini Solusi Untuk Mengatasi WiFi Internet Lemot