Britakan.com - Pada perdagangan Selasa (28/2/2023), nilai tukar Rupiah menguat tipis terhadap Dollar Amerika Serikat (AS).
Pergerakan Rupiah masih dibayangi oleh tekanan arah kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed.
Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata menjelaskan Rupiah pada Selasa (28/2) dibuka menguat di awal sesi akibat melemahnya beberapa data ekonomi AS yang dirilis hari Senin (27/2).
Sikap waspada terhadap kebijakan The Fed dan inflasi AS yang ditunjukkan investor juga turut menjadi penyumbang pelemahan saat ini. Alhasil Rupiah hari ini menguat terbatas di level Rp 15.260 per dolar AS.
Menurut perkiraan Josua, rupiah akan melemah terbatas pada Rabu (1/3).
"Pelemahan seiring dengan potensi kenaikan indeks keyakinan konsumen AS yang akan rilis malam nanti," kata Josua.
Lukman Leong, Chief Analist DCFX Futures melihat Rupiah berhasil menguat tipis di tengah penguatan Dollar AS yang meluas.
Dari segi eksternal, sentimen risk on di pasar yang sempat kuat mulai memudar menjelang sesi Eropa.
Dari segi internal, data inflasi Indonesia bulan Februari 2023 yang diperkirakan naik, namun lebih rendah dari bulan sebelumya adalah hal yang diantisipasi oleh investor.
Untuk perdagangan Rabu (1/3), Lukman mengatakan pergerakan Rupiah akan tergantung dengan data inflasi AS. ***
Artikel Terkait
Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini
Pasar Saham Global Turun, Suku Bunga The Fed Diprediksi Lebih Tinggi
Proyeksi IHSG Hingga Akhir Kuartal I 2023
Ekonomi Indonesia Baik-baik Saja Walaupun Menghadapi Resesi
Indeks LQ45 Tumbuh Positif Kalahkan IHSG