Literasi Kopi Ala SMKN 1 Aesesa Nagekeo di UPH Papa Taki Bajawa Flores Nusa Tenggara Timur

- Kamis, 12 Januari 2023 | 19:17 WIB
Literasi kopi Arabika Flores Bajawa. Pemetikan biji kopi yang sudah matang. (britakan.com/JL)
Literasi kopi Arabika Flores Bajawa. Pemetikan biji kopi yang sudah matang. (britakan.com/JL)

BRITAKAN.com - Pasca-menyabet predikat juara pada festival kopi Flobamora beberapa waktu yang lalu di Kota Kupang, keberadaan sentra pengolahan kopi Arabika di Kabupaten Ngada Flores semakin dikenal.

Tak hanya terkenal, bahkan menarik perhatian publik dan animo masyarakat untuk berkunjung ke Bajawa, Nusa Tenggara Timur.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kehadiran dari 30 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Aesesa Kabupaten Nagekeo jurusan teknologi pengolahan komoditi perkebunan pada hari ini Jumat (6/9/2019) di Unit Pengolahan Hasil (UPH) Papa Taki yang berada di Langa Kecamatan Bajawa.

Baca Juga: Hadiri Perayaan Nataru 2023, Menteri Nadiem: Perkuat Gotong Royong Dalam Semangat Kebhinekaan Asa Kemendikbud

“Kunjungan kami hari ini memiliki beberapa tujuan antara lain, mengobati rasa penasaran dan memenuhi keingintahuan tentang kopi Arabika Flores Bajawa dan seluruh proses yang ada didalamnya," ujar Ermin Dapa mewakili para guru pendamping.

Tahapan proses pascapanen di UPH kopi Arabika Flores Bajawa, Papa Taki.
Tahapan proses pascapanen di UPH kopi Arabika Flores Bajawa, Papa Taki. (britakan.com/JL)

"Kedua untuk memenuhi tuntutan akademis bagi para siswa sedang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Politani Kupang."

"Dan ketiga menjadi sarana literasi atau proses pencerdasan untuk anak-anak perihal proses pengolahan komoditi perkebunan terutama Kopi Arabika Flores Bajawa” beber Ermin Dapa.

Baca Juga: BEM PTNU Se-Nusantara Siap Sukseskan Porseni Nahdlatul Ulama 2023, Bangun Silaturahmi antarmahasiswa

Lebih lanjut ibu guru yang murah senyum itu menuturkan bahwa alasan fundamental memilih UPH Papa Taki sebagai obyek kunjungan, karena sentra pengolahan kopi tersebut sangat profesional dalam mengolah kopi dari hulu hingga hilir.

Banyak segmen dan indikator yang berurusan dengan kopi.

Proses pengeringan biji kopi di UPH Papa Taki, Langa Bajawa Kabupaten Ngada Flores, NTT.
Proses pengeringan biji kopi di UPH Papa Taki, Langa Bajawa Kabupaten Ngada Flores, NTT. (britakan.com/JL)

Beberapa yang bisa disebutkan antara lain pekebun, pengepul, dan kedai.

Sembari menyeruput secangkir kopi ibu Ermin menjelaskan “secangkir kopi, tidak hanya berhenti di tangan barista."

Baca Juga: Kisah Rachmalina Putri asal Palembang yang Sukses berkarier di perusahaan Migas Kalimantan, sangat Inspiratif

Halaman:

Editor: Konradus Fedhu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X