RUTENG,BritAkan.com - Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMRKI) Cabang Ruteng menyebut bahwa slogan perubahan yang diusung Bupati Manggarai Heribertus G. L. Nabit bersama Wakil Bupati Heribertus Ngabut hanya omong kosong.
Hal itu dijelaskan oleh Ketua Presidium PMKRI Ruteng, Yohanes Nardi Nandeng kepada wartawan saat di konfirmasi terkait jadwal pelaksanaan seminar lokal bertajuk "Menggugat Janji Perubahan H2N" yang rencananya akan diselenggarakan dalam waktu dekat oleh DPC PMKRI Cabang.
Penilaian Ketua DPC PMKRI Cabang Ruteng itu merupakan suatu bentuk kritik terhadap slogan perubahan yang diusung oleh pasangan H2N sepanjang periode kampanye politik pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai akhir tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Korlantas Polri : Mati Pajak Dua Tahun Dianggap Kendaraan Bodong
Kapres DPC PMKRI Ruteng menjelaskan ungkapan "bagai pungguk merindukan bulan" merupakan kalimat pepatah yang menggambarkan suatu kondisi harapan yang tak mungkin dicapai.
Ungkapan pepatah lama tersebut, terang Nardi, tidak selamanya berkonotasi buruk terutama dalam konteks pembangunan di Kabupaten Manggarai saat ini, tetapi lebih daripada itu, merupakan gugatan terhadap kemapanan pembangunan dan sekaligus sebagai catatan penting pada usia yang ke 518 hari kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Heribertus G. L. Nabit bersama Wakil Bupati Heribertus Ngabut.
Ia menjelaskan, ada di dalam diri manusia sesuatu yang seperti si burung pungguk. Sebuah pepatah lama menggambarkan seekor burung di malam hari hinggap di dahan yang tenang dan memandang ke bulan. Orang tua kita memakai adegan itu untuk melukiskan hasrat sia-sia, sebuah cinta atau harapan yang tidak kunjung sampai bagai pungguk merindukan bulan.
Baca Juga: Kapolres Manggarai Barat ; Tidak ada Toleransi Bagi para Pelaku yang Mengganggu Kamtibmas
Gambaran tersebut menurut Nardi, sangat cocok untuk mengurai slogan perubahan pasangan Bupati/Wakil Bupati Manggarai, Heri - Hery alias H2N. Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika St. Paulus Ruteng itu mengungkapkan slogan perubahan H2N pada awalnya disambut antusias oleh masyarakat khususnya oleh pendukung Bupati dan Wakil Manggarai.
Namun sampai saat ini slogan perubahan bahkan tidak kunjung memberikan isyarat akan datang. Tak ada tolak ukur yang jelas atas slogan tersebut. Perubahan seperti apa yang dimaksudkan. Perubahan yang mana? Belum jelas.
Jika menyimak penjelasan dari Bupati Heri Nabit tentang jargon perubahan yang riuh digelorakan pada kampanye Pilkada tahun 2021 terdapat kesimpulan kecil yang bisa diambil bahwa memang benar Perubahan yang dimaksud itu tidak memiliki tolak ukur yang jelas. Akhirnya terungkap akan bulus H2N mengibuli rakyat dengan slogan omong kosong itu.
Baca Juga: Bupati Matim Gala Dinner Pembukaan Bupati Cup Manggarai Timur 2022 di Dampek Beach
"Di jalan-jalan di Manggarai sekarang ada gambar saya dengan Pak Heri Ngabut, jargonnya satu yaitu perubahan. Perubahan itu bukan cita-cita kami tapi kami menjemput apa yang menjadi keinginan masyarakat jadi perubahan itu awalnya adalah keinginan masyarakat yang kami kumpulkan dan kami suarakan menjadi cita-cita politik," ungkap Hari Nabit saat memaparkan visi misi sebagai bakal calon Bupati di hadapan pengurus DPC Partai Demokrat yang berlangsung di aula Efata Ruteng, Senin 9 Maret 2020, dilansir media Flores Smart.
"Kalau dulu tahun 1997-1998 orang bilang reformasi untuk membungkus ide ganti Presiden kalau sekarang rakyat Manggarai memilih kata perubahan. Kalau saya bilang ke masyarakat perubahan itu apa, ganti Bupati," kata Heri Nabit dilansir Flores Smart Senin 9 Maret 2020.